Apakah penyakit Batu Empedu itu

Foto Page Detail

 

Apakah faktor yang berperan dalam pembentukan batu empedu ?

  1. Faktor Keturunan.
  2. Faktor usia lanjut.
  3. Kegemukan (obesitas).
  4. Kurang olahraga.
  5. Diet tinggi lemak.
  6. Hormon wanita dan penggunaan pil KB.

Bagaimanakah tanda dan gejalanya ?

  1. Nyeri secara tiba-tiba di perut bagian kanan atas yang bersifat terus menerus.
  2. Nyeri menyebar ke punggung dan ke arah bahu kanan.
  3. Mual atau muntah.
  4. Bila terjadi infeksi bersamaan dengan  penyumbatan saluran, maka akan timbul demam, sakit kuning (jaundice) dan menggigil.
  5. Penyumbatan menetap pada saluran empedu menyebabkan terjadinya peradangan kandung empedu (kolesistitis akut), bila menyumbat saluran pankreas menyebabkan peradangan pankreas (pankreatitis), sehingga dapat menimbulkan nyeri, kuning dan mungkin juga infeksi.

Bagaimana caranya untuk memastikan adanya batu empedu ?

  1. Berdasarkan keluhan dan pemeriksaan fisik
  2. Pemeriksaan Laboratorium
  3. Foto sinar X
  4.  Ultrasonografi (USG)
  5. Hepatobilliary scan (HIDA scan)
  6. ERCP(Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatgraphy)
  7. MRCP (Magnetic Resonance Cholangiopancreatography)      

Bagaimanakah penatalaksana penyakit batu empedu ?

Pengobatan Non-Bedah

Pengobatan ini tidak menjanjikan sebagaimana pengobatan dengan cara pembedahan, serta ada persyaratan teretentu yang harus dipenuhi. Dengan metode pengobatan tersebut masih dapat terjadi pembentukan batu ulang yang  kemungkinan dapat mencapai 50-70 %.

 

Pengobatan tersebut yaitu :

  1. Obat pelarut batu :   

- Asam Kenodeoksikolik

- Asam Ursodeoksikolik

  1. ESWL(Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy)
  2. Terapi pelarutan secara kontak

 

 

Pembedahan
Pasien dengan batu empedu yang sangat mengganggu dianjurkan menjalani operasi untuk mengangkat kandung empedu

 

Pembedahan bisa dilakukan dengan 2 cara :

  1. Pembedahan terbuka laparatomi (kolesistektomi terbuka)
  2. Pembedahan tertutup (kolesistektomi laparoskopik).

 

Pembedahan secara terbuka laparatomi (kolistektomi terbuka)

Bedah terbuka adalah cara klasik untuk mengang-kat kandung empedu. Dengan cara membuka perut sepanjang ± 20 cm dan pasien harus dirawat di rumah sakit selama  lima sampai tujuh hari.

 

Pembedahan tertutup (kolesistektomi laparoskopik)

Kolesistektomi laparoskopik adalah prosedur baru di mana kandung empedu diambil dengan kabel berlampu / kamera (disebut laparoskop) melalui insisi kecil di perut. Dokter bedah melakukan pembedahan dengan melihat ke monitor televisi. Dengan metode bedah ini, pasien meninggalkan rumah sakit lebih cepat.

Apakah kelebihan dan kekurangan dari kedua operasi itu ? 

  1. Pembedahan Terbuka

Komplikasi yang mungkin segera terjadi adalah:

  • Perdarahan.
  • Peradangan pankreas (pankreatitis) .
  • Perforasi atau infeksi saluran empedu.
  • Hari rawat lebih lama.
  • Nyeri setelah pembedahan lebih lama.
  • Secara kosmetik luka sayatan meninggalkan bekas luka lebih panjang dan kemungkinan akan timbul keloid.
  1. Pembedahan Tertutup

Jenis pembedahan ini memiliki keuntungan sebagai berikut:

  • Mengurangi rasa tidak nyaman setelah  pembedahan ( mengurangi nyeri ).
  • Memperpendek masa perawatan di rumah sakit.
  • Secara kosmetik luka sayatan sangat minimal.
  • Risiko perdarahan minimal.

 

Hal apa saja yang perlu diperhatikan setelah pembedahan ?

  • Setelah pembedahan dalam penyembuhan luka, diperlukan perawatan luka operasi. Luka operasi akan sembuh kira-kira dalam satu (1) minggu.
  • Mengkonsumsi obat yang diberikan dan kontrol sesuai dengan instruksi dokter.
  • Apabila pasien pulang, segera kontrol kembali ke dokter  bila terjadi  hal-hal sebagai berikut :
  1. Perdarahan di luka operasi.
  2. Demam dan menggigil.
  3. Nyeri hebat.
  4. Merah atau adanya tanda – tanda infeksi pada daerah sekitar luka operasi.
  • Pola Makan (Diet)
  1. Selama masih puasa akan mendapatkan makanan dari infus.
  2. Diet lunak bertahap bila tidak ada keluhan mual dan muntah sesuai instruksi dokter.
  3. Hindari makanan berkolesterol tinggi yang pada umumnya berasal dari lemak hewani.

 

Refrensi

Sueta  Dwianthara, Made Agus (2014) Faktor - Faktor Terjadinya Batu Empedu Di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusoda Makassar

Alo Medika (2021) Kolesistektomi dengan Laparotomi Terbuka vs Laparoskopi - Bedah Ask the Expert

Honestdocs (2019) 10 Faktor Penyebab Batu Emped


Kembali
Charitas Mobile Care