Kenali Penyebab Speech Delay dan Cara Mengatasinya

Charitas Hospital Palembang
Foto Page Detail

Orang tua mana yang tidak senang melihat dan mendengar anaknya memanggil “Mama/Papa.” Pasti semua orang tua merasa gembira jika Si Buah Hati dapat memanggil kita orang tuanya. Tapi pasti kita pernah melihat kondisi di mana anak mengalami keterlambatan berbicara, bahkan untuk memanggil orang tua pun mereka masih merasa kesusahan dan kurang jelas pelafalannya.  Hati-hati ya, kondisi seperti ini bisa jadi mengindikasikan anak mengalami Speech Delay.

Menurut Psikolog Anak Charitas Hospital Palembang, Devi Delia, M.Psi sendiri Speech Delay ini adalah kondisi di mana adanya ketidakberhasilan untuk mencapai kemampuan berbicara sesuai dengan usia kronologinya. Kira-kira kenapa hal seperti ini bisa terjadi? Sebenarnya faktor apa penyebabnya anak bisa mengalami Speech Delay. Menurut Ibu Devi begitu kerap beliau disapa Speech Delay sendiri bisa terjadi karena beberapa faktor ini :

  1. Gender, penelitian menunjukkan bahwa laki-laki memiliki resiko keterlambatan bicara 3-4 kali dibandingkan perempuan.
  2. Masalah pendengaran dan oral. Permasalahan secara biologis seperti infeksi telinga, gangguan pendengaran, tounge tie, beresiko mengalami keterlambatan bicara.
  3. Kondisi spesial, anak berkebutuhan khusus, seperti anak dengan disabilitas intelektual, autisme, cerebral palsy
  4. Multilingual, dipaparkan pada banyak bahasa sekaligus beresiko membuat anak mengalami bingung bahasa.
  5. Kurang diberikan kesempatan, anak tidak dibiasakan untuk mengungkapkan kemauannya lewat kata-kata
  6. Gawai dan media elektronik, screen time berlebihan pada anak usia dini, membuat anak terbiasa hanya menerima komunikasi satu arah sehingga kemampuan bicaranya menjadi terhambat.

Setelah kita mengetahui penyebabnya, apa kira-kira yang perlu kita atasi untuk mengatasi/mencegah Speech Delay ini terjadi. Ada dua hal yang bisa kita lakukan, yaitu dengan melakukan Intervensi dan Stimulasi.

Intervensi dapat dilakukan dengan cara melakukan Konsultasi dan terapi. Untuk konsultasi dan terapi ini tentu dilakukan dengan orang yang sudah professional. Contohnya dapat dilakukan dengan Psikolog Anak. Sedangkan untuk Stimulasi dapat dilakukan dengan beberapa cara di antaranya, pertama rutin mengajak anak berkomunikasi untuk mengoptimalkan kemampuan komunikasinya. Kedua, membaca buku cerita bersama anak dan bertanya mengenai ilustrasi gambar buku cerita atau hal menarik dari cerita yang dibaca. Terakhir ketiga, bijak memanfaatkan gawai secara bijaksana, termasuk batasan waktu menonton, serta memberikan tontonan yang sesuai usia disertai pendampingan.

Setelah mengetahui penyebab dan cara mengatasinya/mencegahnya, tentu diharapkan kita sebagai orang tua tidak lalai dengan hal-hal sepele yang tentunya dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Mari lebih peduli dengan perkembangan anak kita masing-masing, supaya anak kita dapat bertumbuh dan berkembang dengan sehat dan dapat menjadi penerus generasi yang berkualitas.

Foto Page Detail

Kembali
Charitas Mobile Care